Cara Membuktikan Raka'at Sholat Melalui Ilmu Numerik Al-Qur'an Part 1

Ibadah Sholat adalah suatu ritual ibadah wajib (Fardhu) yang dilaksanakan oleh umat Islam dalam waktu sehari semalam, yaitu ada 5 Waktu Sholat. Diantaranya adalah Sholat Subuh, Dhuzur, Ashar, Maghrib dan Sholat Isya. Dan jumlah dalam sholat tersebut berbeda-beda jumlah rokaatnya. Saya jelaskan disini bahwasanaya, Sholat Subuh ada 2 Raka'at, Sholat Dhuzuh ada 4 Raka'at, Sholat Ashar ada 4 Raka'at, Sholat Maghrib ada 3 Raka'at, dan Sholat Isya ada 4 Raka'at. Jadi jumlah sholat wajib umat Islam sehari semalam ada 17 Rakaat.

Dalam artikel ini kami akan berbagi informasi dan Ilmu tentang Cara Membuktikan Raka'at Sholat Melalui Ilmu Numerik Al-Qur'an, yang dimana jumlah dalam sholat wajib sehari semalam adalah 17 Raka'at. Wacana ini tentu sudah banyak disampaikan oleh para ahli agama, dengan kajian verbal Al Qur’an dan Hadist. Namun, mungkin masih sedikit yang mengulasnya dari sisi numerik Al Qur’an. Harus di akui dengan jujur, riwayat hadist shahih tentang bagaimana terlahirnya jumlah masing-masing rakaat tersebut (seandainya ada), ternyata masih sangat minim sosialisasi nya kepada ummat. Bahkan dengan keminiman tersebut, kamipun sampai saat ini, belum berhasil menemukan riwayat shahih yang menjelaskan hal ini secara terperinci. Kecuali, keterangan-keterangan shahih yang menjelaskan tentang waktu-waktu pelaksanaannya saja. Tanpa bermaksud mengabaikan atau mengenyampingkan riwayat shahih yang minim sosialisasinya, dan bukan pula atas dasar keraguan pada keberadaan ritual shalat yang sudah dijalani ummat selama ini, serta sambil berharap dan berusaha mendapatkan referensi shahih tersebut, kami dari pengkaji Al Qur’an melalui pendekatan numerik Al Qur’an, berusaha mencari referensi shahih dan aktualnya dari sang sumber ilmu itu sendiri, Al Qur’an. Sebuah ikhtiar, yang dilandasi oleh keyakinan bahwa memang benarlah adanya Al Quran adalah kitab petunjuk (huda li naas), sumber dari segala sumber ilmu.  

Selanjutnya, bila memperhatikan dari sisi redaksi verbal Al Qur’an, ternyata untuk hal ini pun tidak ada penjelasan sama sekali. Tidak ada satupun redaksi verbal (terjemahan) Al Quran yang menjelaskan hal bilangan rakaat dari masing-masing waktu shalat. Nah, berangkat dari di sinilah keingintahuan kami bermula. Karena harus diyakini bersama, bahwa Al Qur’an adalah sumber dari segala ilmu, pastinya untuk hal yang sangat penting seperti jumlah rakaat shalat, tentu ada keterangannya di sana. Kalau tidak ada disisi redaksi verbalnya, mungkin dari sisi numeriknya.

Mari kita simak pembuktian dari pesan numerik Al-Qur'an dari Jumlah Raka'at sholat yaitu 17 Raka'at, berikut penjelasannya : 

METODE PERTAMA : Pembuktian dari Lafal Sholat.
Secara nilai numeriknya dari lafal arab dari bacaan Sholat, uraiannya adalah sebagai berikut : 

1. Coba diperhatikan diantara 4 nilai diatas, terdapat 2 angka yang nilainya tidak bisa di subsitusikan menjadi JUMLAH AYAT dalam Al-Qur'an, yaitu nilai angka 23 dan angka 32. Karena dari 114 surat, yaitu jumlah surat dalam A-Qur'an tidak ada satu pun yang memiliki jumlah ayat sebanyak 23 dan 32. Jadi nilai tersebut digabungkan seperti ini : 
Nilai angka 23 digabungkan dengan angka 32 menjadi 2332, terdiri dari : 4 Digit 

2. Lalu selanjutnya kedua nilai tersebut ditambahkan, 23 + 32 = 55 ,
Sehingga tercipta huruf 55 yang terdiri dari : 2 Digit

3. Selanjutnya, nilai angka 55 tadi dikorelasikan kedalam surat dalam Al-Qur'an, yaitu surat ke 55 adalah surat Ar-Rohman yang berjumlah 78 ayat.
Bila kedua nilai tersebut digabungkan sistem digitnya, menjadi 5578, terdiri dari : 4 Digit

4. Nah didalam Al-Qur'an terdapat surat lagi yang berjumlah 78 ayat, yaitu surat ke 22 (Al Hajj)
Sehingga sistem digitnya menjadi 2278, terdiri dari : 4 Digit

5. Selanjutnya lihat metode berikut ini : 
Terdapat hasil dengan nilai 233 , sistem digitnya terdiri dari : 3 Digit
Sekarang lihat hasil dari uraian metode tersebut yang sudah diulas, lihat pembentukan digit yang ditandai tebal dan yang digaris bawahi tersebut dari masing penjabaran ditas, memperoleh digit sebagai berikut : 4 - 2 - 4 - 4 - 3.
Kalau kita jabarkan bersama-sama nilai digit tersebut adalah, Digit 4 (Jumlah Rokaat Sholat Isya), Digit 2 (Jumlah Rakat Sholat Subuh), Digit 4 (Jumlah Rakaat Sholat Dhuzur), Digit 4 (Jumlah Rakaat Sholat Ashar), dan Digit 3 (Jumlah Rakaat Sholat Maghrib).

Dari hasil perhitungan diatas, akhirnya (pada perhitungan titik Maghrib/3 digit) terdapat nilai 233. Bila ditambahkan dengan nilai 5 (yaitu jumlah waktu shalat fardhu) maka menghasilkan nilai : 233 + 5 = 238

Satu-satunya surat yang bisa mencapai ayat ke 238 adalah Surat ke-2 (Al Baqarah), yang terjemahan dari ayatnya adalah : “Peliharalah semua shalat dan shalat Wusthā. Dan laksanakanlah (karena Allah dengan khusyuk”  (QS. 2 , 233)

METODE KEDUA :

Uraian pada metode pertama diatas yang ditinjau dari 2 nilai, yaitu (23 dan 32) yang tidak bisa disubstitusikan sebagai jumlah ayat. Bagaimana dengan nilai 14 (ﺹ) dan 26 (ﻭ) nya?
Nah Nilai yang ini bisa disubstitusikan menjadi jumlah ayat dari 2 buah surat, yakni Surah ke-61 (Ash Shaf) : 14 ayat dan Surah ke-88 (Al Ghaasyiah) : 26 ayat.

Selanjutnya kita mulai dengan perhitungan yang sedikit berbeda dengan perhitungan dari metode pertama, berikut ulasannya :

1. Nilai 14 dan nilai 26 kita gabungkan
Nilai tersebut menjadi 1426, terdiri dari : 4 digit

2. Nilai 14 dan nilai 26 kita jumlahkan
Jadi nilai 14 + 26 = 40 , jadi sistem digitnya terdiri dari : 2 digit

3. Di dalam Al Qur’an ada 2 surat yang berjumlah 40 ayat yaitu Surat ke (75 dan 78) :
Surat ke 75 (Al Qiyamah) : 40 ayat
Dan digabungkan menjadi 7540, jadi sistem digitnya terdiri dari : 4 digit

4.  Surat ke 78 (Al Naba) : 40 ayat
Digabungkan menjadi 7840 : 4 digit

5. Selanjutnya ke 2 Nilai 75 dan 78 tersebut, di hitung dengan metode :
Sekarang lihat hasil perhitungan diatas, terdapat hasil 233. Jadi sistem digitnya terdiri dari : 3 digit

Ternyata dengan metode perhitungan yang sedikit berbeda dengan metode pertama yaitu menghasilkan hasil yang sama. 4 (Sholat Isya) - 2 (Sholat Subuh) - 4 (Sholat Dhuzur) - 4 (Sholat Ashar) - dan 3 (Sholat Maghrib).

Subhanallah, pastinya ini bukan sebuah kebetulan, hanya matematika illahiah lah yang memiliki kesempurnaan sistematika seperti ini. Selanjutnya untuk mencapai keseluruhan ayat surat ke 2, Al Baqarah (286 ayat), maka dari ayat 238 menuju ayat ke 286, butuh 48 ayat lagi atau (238 + 48=286). Bila disubsitusikan lebih lanjut, surat ke 48 adalah Al Fath (Kemenangan). Bukankah hal ini sangat erat hubungannya pada panggilan shalat (adzan), dimana terdapat kalimat “Hayya ‘alal falaah…..”, marilah menuju kemenangan (kebahagiaan).

Yaaa. Demikianlah adanya, dengan istiqamahnya penegakkan shalat, sudah seharusnya kita ummat Islam, memperoleh kemenangan, meraih kebahagiaan. Bila tidak, berarti perlu kita cermati ulang, kaji ulang dan evaluasi atas kualitas shalat kita. Perintah dan janji serta ketetapan Allah tidak mungkin diingkari atau meleset sedikitpun. Kitalah sebagai insan yang penuh dengan khilaf dan dosa, yang menjadi sebab utama tidak terpenuhinya janji dan ketetapan Allah tersebut. Terima kasih sudah berkunjung, dan semoga mendapat manfaat dalam ilmu ini. Jangan lupa baca kajian yang lainnya untuk lebih mengulas lebih banyak lagi tentang Ilmu Numerik Al-Qur'an.